Hasil penelitian Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) tahun 2006 di Jakarta
menemukan bahwa sebanyak 38% pasien yang datang untuk memeriksakan
kepadatan tulang mereka, terdeteksi menderita osteoporosis sebanyak 14,7%.
Sedangkan di Surabaya sebanyak 26% pasien dinyatakan positif osteoporosis.
Data penelitian Departemen Kesehatan (DEPKES) tahun 2006 menunjukkan
bahwa 1 dari 5 orang Indonesia rentan terkena penyakit osteoporosis.
1. Hi doctor, sebenarnya apakah penegertian dari osteoporosis secara medis ?
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa
massa tulang yang rendah, disertai perenggangan kepadatan (mikro arsitektur)
tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan
kerapuhan tulang.
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis?
Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi dua yaitu osteoporosis primer
dan osteoporosis sekunder. • Osteoporosis primer : - Osteoporosis postmenopausal khususnya wanita, berkaitan dengan kekurangan
hormon esterogen (membantu pengangkutan kalsium dalam tulang), Biasanya gejala
timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih
cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk
menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah timur lebih
mudah menderita penyakit ini daripada wanita kulit hitam. - Osteoporosis Senilis terjadi karena kekurangan kalsium yang berhubungan
dengan usia dan ketidakseimbangan di antara kecepatan hancurnya tulang dan
pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi
pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia di atas 70 tahun dan 2 kali
lebih sering menyerang wanita.
• Osteoporosis Sekunder : Disebabkan oleh berbagai keadaan klinis tertentu, pemakaian obat-obatan, atau
penyakit lain : Cushing's disease , Hyperthyroidism, Hyperparathyroidism , Hypogonadism , Kelainan
liver, Kegagalan ginjal kronis , Kurang gerak , Kebiasaan minum alkohol , Pemakai
obat-obatan/corticosteroid , serta Kelebihan kafein .
3. Apakah semua wanita pasti terkena penyakit osteoporosis?
Osteoporosis primer paling sering terjadi pada wanita, yang disebabkan kadar
hormon estrogennya rendah. Berdasarkan teori, puncak massa tulang terjadi pada
usia 30 tahun baik pada wanita dan pria. Jika puncak massa tulang tidak tercapai
maka wanita rentan terkena penyakit osteoporosis. Puncak massa tulang pada
wanita banyak tidak tercapai karena konsumsi kalsiumnya rendah (meningkat saat
hamil dan masa menyusui). Asupan kalsium orang Indonesia sangat rendah yaitu
tidak sampai 300 mg (hanya 254 mg per hari), padahal seharusnya setiap hari
konsumsi kalsium sebanyak 1000 mg. Kemudian. setelah puncak massa tulang
tercapai pun tetap harus dijaga dengan asupan kalsium yang cukup.
4. Bagaimanakah gejala penyakit osteoporosis? Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita
osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala.
Jika kepadatan tulang sangat berkurang akan timbul gejala :
- Tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.
- Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang
yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan. Biasanya
nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan
bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan
terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah
beberapa minggu atau beberapa bulan.
- Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang
abnormal dari tulang belakang, yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
- Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau
karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul.
Yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (Radius) di daerah persambungannya
dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita
osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara lambat.
5. Bagaimana cara mendeteksi/ menegakan diagnosa penyakit osteoporosis?
Cara yang paling mudah untuk diagnosa awal penyakit osteoporosis yaitu tinggi badan
yang berkurang lebih dari 3 cm.Untuk pemeriksaan penunjang diagnosis penyakit
osteoporosis ada 3 cara, yaitu menggunakan densitometer/ pengukuran kepadatan
tulang (Lunar) yang merupakan gold standard diagnosa penyakit osteoporosis, densitometer
USG dan pemeriksaan CTx (C-Telopeptide), serta osteocalcin di laboratorium.
6. Adakah cara untuk mencegah penyakit osteoporosis? Pencegahan penyakit osteoporosis sebaiknya dilakukan pada usia muda maupun masa reproduksi.
Berikut ini hal-hal yang dapat mencegah kejadian osteoporosis seperti: • Sadar akan kejadian osteoporosis yang mengancam. • Asupan kalsium yang cukup, terutama pada wanita hamil dan saat menyusui • Paparan sinar UVB matahari selama 30 menit (pagi sebelum jam 9 pagi, sore sesudah jam 4 sore). • Aktivitas yang cukup, senam beban (senam pencegahan osteoporosis dan senam osteoporosis). • Gaya hidup yang baik (hindari alkohol, pengobatan dengan kortikosteroid hanya saat diperlukan),
perhatian terhadap obat-obatan yang menurunkan massa tulang ( suntikan KB, dll) .
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar